Kopi Gayo Warkop Bardiman: Alhamdulillah Ga Mules

Dibanding ngopi, sebenernya saya lebih suka dan lebih sering ngeteh atau minum hot chocolate. Namun malam itu saya dan dua orang teman saya (Didi, Fariz) memutuskan untuk singgah di warung kopi untuk menghilangkan suntuk di tengah kegalauan dalam meniti karir dan studi. Kalo boleh saya gunakan bahasa orang jogja adalah "nyelo" di warung kopi.

Warung kopi yang saya singgahi waktu itu adalah Warkop Bardiman--berlokasi di Seturan Catur Tunggal Depok Sleman D.I Yogyakarta. Konsep yang diusung warung ini adalah "Masa Lalu Selalu Aktual." Warna coklat kayu yang mendominasi ruangan Warkop Bardiman memberi kesan dan suasana yang hangat.


Warkop Bardiman

Warkop Bardiman

Ramai orang memenuhi kursi kursi. Tak lama lama, kamipun memesan kopi. Sebagai orang yang bukan (belum) menjadi pecinta kopi, saya sempat tidak percaya bahwa kopi kopi ini memiliki rasa yang berbeda. Akupun meminta rekomendasi teman saya yang notabene adalah pecinta kopi.

Saya memesan Kopi Gayo di warung kopi 24 jam ini. Harganya sekitar Rp. 11.000. Tak lama, pesanan saya datang. Tak sabar ingin mengaduk Kopi Gayo dan merasakan Kopi Gayo yang direkomendasikan teman saya ini. Wow.. beda. pahitnya kopi terasa kuat di mulut saya. Selain itu juga ada sedikit rasa asam.
Kopi Gayo

Sempat khawatir Kopi Gayo ini akan membuat perut saya jadi mules. Biasanya perut saya jadi mules sehabis minum kopi. Alhamdulillah perut saya baik baik saja. Bukan berarti tidak ada efek lain setelah minum Kopi Gayo ini. Malam itu, saya jadi susah tidur. Hampir setengah enam pagi, sehabis sholat subuh saya baru bisa tidur. Itu pun hanya sejenak. Kata orang, susah tidur setelah minum kopi adalah mitos. Bagi saya itu fakta. haha...

Malam semakin larut. Hanya tersisa ampas di cangkir kami. Pertanda kita harus segera beranjak. Saya jadi tertarik mencoba kopi kopi lain dan menambah referensi  rasa kopi. Semoga terlaksana. :)

0 Response to "Kopi Gayo Warkop Bardiman: Alhamdulillah Ga Mules"

Post a Comment